Lucky Charms Rainbow

Pages

Blogger Widgets

Sunday, 16 December 2012

MEMORI SUSAH DIINGAT KETIKA BAYI - TUGASAN SKPD1053




Umumnya orang dewasa tidak boleh mengingat masa-masa apabila bayi secara keseluruhan. Hanya ada sedikit sekali yang menetap dalam memori otak, terutama pada hal yang punya makna penting seperti perceraian, berpisah dari orang tua, atau masalah trauma lain. Jika ditanya kenangan masa kecilnya, orang mungkin hanya bisa mengingat sedikit memori bahkan banyak yang sama sekali tidak ingat. Normalnya, seseorang memang tidak memiliki memori apapun tentang masa kecilnya. Namun itu bukan berarti kita tidak merekam informasi ketika masih bayi. Kebanyakan orang masih mengingat memori masa kecilnya paling tidak saat berusia 3 tahun. Segelintir orang bahkan hanya mengingat sedikit kenangannya saat berusia 3-7 tahun, meskipun ada album foto atau isyarat lain yang bisa memicu lebih banyak memori.
Pada otak manusia terdapat kawasan otak yang dipanggil hippocampus, fungsinya mengumpul dan menyambung semua kepingan memori jadi satu. Misalnya, memori suara diproses dalam korteks pendengaran yang terletak di sisi otak, sementara memori visual dikendalikan korteks visual yang terletak di bahagian belakang otak. Hippocampus, terselit sangat rapi di tengah otak, bertanggung jawab menarik semua memori bersama-sama dan mengikatnya. Ini diibaratkan seperti kita mengumpulkan tangkai-tangkai bunga dan merangkai jadi satu buket bunga. Itu juga satu alasan mengapa mimpi disebut bunga tidur. Menurut Patricia Bauer dari Emory University, Atlanta, "Jika anda merasa korteks merupakan bunga tidur, terdapat bunga di seluruh bahagian kepala anda." Jadi, mengapa seraya berkembang dewasa, seseorang tidak boleh merakam episod tertentu dalam hidupnya?
Walau semua memori dikumpulkan oleh hippocampus, ada hal lain yang berkaitan masalah ini. Manusia mempunyai dua macam memori, yakni memori semantik dan memori episodik. Memori semantik adalah ingatan yang singkat. Contohnya, seorang kanak-kanak akan ingat ia harus bilang "tolong" apabila meminta sesuatu, atau "terima kasih" apabila mendapat apa yang diinginkan. Sementara memori episodik merupakan kenangan yang lebih terperinci. Misalnya kita  yang sudah dewasa masih mengingat proses saat pertama kali masuk sekolah, atau kenangan di sekolah, dan lainnya. Kemungkinan pada masa kanak-kanak, memori semantik lebih penting daripada ingatan episodik. Menurut ahli psikologi Nora Newcombe dari Temple University, Philadelphia, ini yang disebut pemilihan kenangan. Memori episodik tak perlu rumit apabila anak baru mula belajar bagaimana cara kerja dunia. "Saya rasa tujuan utama dua tahun pertama adalah memperoleh pengetahuan semantik dan dari sudut pandang itu, memori episodik mungkin sebenarnya adalah gangguan," kata Newcombe.
Menarik, walau para penyelidik telah mengemukakan kesimpulan di atas, ada penemuan baru yang mengejutkan. Anak-anak ternyata dapat mengingat kenangan dari usia 18 bulan, namun melupakannya antara usia empat dan tujuh. Sebelumnya dianggap bahawa anak-anak di bawah usia empat tidak mempunyai keupayaan kognitif untuk mengenang masa-masa itu. Penyelidik di Memorial University of Newfoundland di Kanada mendapati bahawa anak-anak berumur empat bisa mengingat kenangan bayi. Carole Peterson, profesor psikologi yang melakukan kajian itu, mengatakan bahawa pasukannya mendapati bahawa anak-anak yang sangat muda mempunyai banyak kenangan ketika masih bayi.
Penyelidik mendapati bahawa mereka yang berusia antara empat dan tujuh ketika pertama kali temubual, tidak boleh mengingat kenangan awal mereka. bahkan ketika diberi petunjuk yang spesifik. Namun, satu pertiga kanak-kanak yang berusia antara 10 dan 13 tahun di awal kajian mengingat kembali kenangan yang sama pada kedua-dua titik masa. Hasil kajian itu menunjukkan kenangan berumur panjang dan padat terbentuk pada atau selepas usia 10 tahun, sebelum kenangan ini menjadi lebih terdedah dan pudar. Satu penjelasan yang memungkinkan adalah, anak-anak yang berusia sangat muda menyusun memori mereka dengan cara yang berbeza berbanding kanak-kanak yang lebih tua.

No comments:

Post a Comment