Umumnya orang dewasa
tidak boleh mengingat masa-masa apabila bayi secara keseluruhan. Hanya ada
sedikit sekali yang menetap dalam memori otak, terutama pada hal yang punya makna penting seperti
perceraian, berpisah dari orang tua, atau masalah trauma lain. Jika ditanya
kenangan masa kecilnya, orang mungkin hanya bisa mengingat sedikit memori
bahkan banyak yang sama sekali tidak ingat.
Normalnya, seseorang memang tidak memiliki memori apapun tentang masa kecilnya.
Namun itu bukan berarti kita tidak merekam informasi ketika masih bayi. Kebanyakan orang masih mengingat memori masa kecilnya
paling tidak saat berusia 3 tahun. Segelintir orang bahkan hanya mengingat
sedikit kenangannya saat berusia 3-7 tahun, meskipun ada album foto atau
isyarat lain yang bisa memicu lebih banyak memori.
Pada otak manusia
terdapat kawasan otak yang dipanggil hippocampus, fungsinya mengumpul dan
menyambung semua kepingan memori jadi satu. Misalnya, memori suara diproses
dalam korteks pendengaran yang terletak di sisi otak, sementara memori visual
dikendalikan korteks visual yang terletak di bahagian belakang otak. Hippocampus,
terselit sangat rapi di tengah otak, bertanggung jawab menarik semua memori
bersama-sama dan mengikatnya. Ini diibaratkan seperti kita mengumpulkan
tangkai-tangkai bunga dan merangkai jadi satu buket bunga. Itu juga satu alasan
mengapa mimpi disebut bunga tidur. Menurut Patricia Bauer dari Emory
University, Atlanta, "Jika anda merasa korteks merupakan bunga tidur,
terdapat bunga di seluruh bahagian kepala anda." Jadi, mengapa seraya
berkembang dewasa, seseorang tidak boleh merakam episod tertentu dalam
hidupnya?
Walau semua memori
dikumpulkan oleh hippocampus, ada hal lain yang berkaitan masalah ini. Manusia
mempunyai dua macam memori, yakni memori semantik dan memori episodik. Memori
semantik adalah ingatan yang singkat. Contohnya, seorang kanak-kanak akan ingat
ia harus bilang "tolong" apabila meminta sesuatu, atau "terima
kasih" apabila mendapat apa yang diinginkan. Sementara memori episodik
merupakan kenangan yang lebih terperinci. Misalnya kita yang sudah dewasa masih mengingat proses saat
pertama kali masuk sekolah, atau kenangan di sekolah, dan lainnya. Kemungkinan
pada masa kanak-kanak, memori semantik lebih penting daripada ingatan episodik.
Menurut ahli psikologi Nora Newcombe dari Temple University, Philadelphia, ini
yang disebut pemilihan kenangan. Memori episodik tak perlu rumit apabila anak
baru mula belajar bagaimana cara kerja dunia. "Saya rasa tujuan utama dua
tahun pertama adalah memperoleh pengetahuan semantik dan dari sudut pandang
itu, memori episodik mungkin sebenarnya adalah gangguan," kata Newcombe.
Menarik, walau para
penyelidik telah mengemukakan kesimpulan di atas, ada penemuan baru yang
mengejutkan. Anak-anak ternyata dapat mengingat kenangan dari usia 18 bulan,
namun melupakannya antara usia empat dan tujuh. Sebelumnya dianggap bahawa
anak-anak di bawah usia empat tidak mempunyai keupayaan kognitif untuk
mengenang masa-masa itu. Penyelidik
di Memorial University of Newfoundland di Kanada mendapati bahawa anak-anak
berumur empat bisa mengingat kenangan bayi. Carole Peterson, profesor psikologi
yang melakukan kajian itu, mengatakan bahawa pasukannya mendapati bahawa anak-anak yang sangat
muda mempunyai banyak kenangan ketika masih
bayi.
Penyelidik mendapati
bahawa mereka yang berusia antara empat dan tujuh ketika pertama kali temubual, tidak boleh mengingat kenangan
awal mereka.
bahkan ketika diberi petunjuk
yang spesifik. Namun,
satu pertiga kanak-kanak yang berusia antara 10 dan 13 tahun di awal kajian
mengingat kembali kenangan yang sama pada kedua-dua titik masa. Hasil kajian itu menunjukkan
kenangan berumur panjang dan padat terbentuk pada atau selepas usia 10 tahun,
sebelum kenangan ini menjadi lebih terdedah dan pudar. Satu penjelasan yang memungkinkan adalah, anak-anak
yang berusia sangat muda menyusun
memori mereka dengan cara yang berbeza berbanding kanak-kanak yang lebih tua.
No comments:
Post a Comment